Sekelumit Cerita Bali Wastu Lestari

Posted by Unknown Tuesday 2 April 2013 0 comments
Lembar demi lembar selebaran jasa pengangkutan sampah RT (Rumah Tangga) disebarkan door to door maupun ditempelkan di beberapa tempat di sepanjang Jl. A. Yani Denpasar, dengan tak kenal lelah. Dari sambutan ramah pemilik toko sampai sapaan tak ramah didapatnya karena dikira peminta sumbangan, tapi tak menyurutkan tekadnya dalam menyebarkan selebaran itu. Agak lama memang mendapatkan respon dari tempat-tempat yang telah dikunjunginya agar mau berlangganan jasa yang ditawarkannya, karena pada saat itu dibeberapa sudut jalan kota Denpasar, terdapat tempat pembuangan sampah semrawut, sebelum akhirnya diangkut petugas DKP. Sampah-sampah yang menumpuk itu dibuang warga tanpa mengenal waktu dan menjanjikan pemandangan kumuh jika dibiarkan begitu saja.

Itulah yang membuatnya yakin, bahwa jasa yang ditawarkannya pasti akan mendapatkan respon dalam suatu waktu. Ya dialah I Made Mariana (Pak Made begitu ia biasa disebut) pemrakarsa lembaga "Bali Wastu Lestari", seorang anak petani yang dengan tekadnya ingin membantu mengangkut sampah RT (Rumah Tangga) warga melalui penjemputan langsung dari rumah ke TPA sehingga tidak lagi menumpuk di sudut-sudut jalan. Pak Made mendapat dukungan penuh dari Ni Wayan Sulatri istri tercintanya.

I Made Mariana pemrakarsa BWL


Beberapa waktu kemudian, banyak tempat pembuangan sampah di sepanjang jalan ditutup dengan pemasangan plang "Dilarang Buang Sampah", itu karena tempat pembuangan itu merupakan areal pribadi beberapa warga, dimana mereka dulu hanya ingin membuat suatu tempat pembuangan sampah pribadi, tau-tau banyak warga yang entah darimana asalnya ikut membuang sampah ditempat pribadi tu, alhasil sampah itu menumpuk dan mengeluarkan bau sampah, itulah yang menyebabkan dipasangnya plang dilarang buang sampah tersebut dan kebingunganlah yang kemudian mendera para warga dimana akan membuang sampahnya, bahkan ada yang walaupun rumahnya jauh dari sungai mencari sungai guna membuang sampah, padahal disadari warga bahwa tindakan itu dapat berakibat fatal.

Pak Made mendorong anak-anaknya untuk mensosialisasikan jasa yang ditawarkannya ke berbagai tempat, terutama daerah yang tidak mendapatkan akses pengangkutan sampah dari DKP secara langsung, usaha itu berbuah hasil positif. Banyak warga yang berminat untuk menjadi anggota berlangganan jasa pembuangan sampah.

Di tangan anak pertamanya, Ni Wayan Riawati dengan sapaan akrabnya Ria yang kemudian mengetuai dan dibantu adik-adiknya (Dek Santhy, Mang Jady dan Dik Galung) usaha jasa itu berkembang maju, sehingga terbentuklah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) "Bali Wastu Lestari", dengan cita-citanya melakukan kerjasama pengelolaan sampah secara total sehingga tidak lagi membawa residu sampah ke TPA.

Saat ini Bali Wastu Lestari bekerjasama dengan pemerintah kota denpasar, Unilever dan pihak terkait dalam menangani masalah sampah.

LSM Bali Wastu Lestari beralamat di Jl. A. Yani, Gg. Garuda No. 1, Denpasar.

Inilah sekelumit cerita terbentuknya Lembaga "Bali Wastu Lestari".


Ayo, jadikan sampah lebih bermakna...!!!
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sekelumit Cerita Bali Wastu Lestari
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://baliwastulestari.blogspot.com/2013/04/sekelumit-kisah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Bali Wastu Lestari.